Banyak wanita atau istri berpikir bahwa suaminya hanya ingin suatu hubungan seks saja, dan tidak pernah menyelami alasan yang mereka simpan di benaknya. Seorang pria bisa saja tidak pernah memperoleh apa yang sungguh-sungguh mereka butuhkan dari sebuah hubungan intim karena pasangannya tidak pernah mengetahui akan maksud hati mereka.
Percayakah Anda, pria adalah seseorang yang terikat dalam persahabatan yang erat dengan pasangannya. Namun cara mengungkapkan rasa cintanya jelas berbeda dengan wanita. Untuk itu, bagi para istri mari coba selami sisi pandang seorang pria.
Pria menginginkan lebih dari sekedar seks. Anda salah besar jika berasumsi pria hanya menginkan seks. Para pria menginginkan lebih dari sekedar mengurangi dorongan hormon testoteron mereka. Tanpa mereka sadari, pada otak mereka juga terprogram unruk mencari sebuah pengalaman lengkap, menyatukan dua jiwa secara mendalam, dan keharmonisan total antara seseorang dengan pasangannya.
Pria tidak selalu tahu apa yang mereka inginkan atau bagaimana mendapatkannya. Mereka perlu dan ingin menemukan "sumber" keinginan mereka yang terdalam. Dan untuk suatu pengembaraan semacam ini perlu waktu dan kesabaran, untuk itu sebagai pasangannya perlu suatu sikap saling pengertian. Jangan menghakiminya, tetapi jadilah pendengar yang baik baginya dan berikan sebuah lingkungan yang bersahabat dan ramah. Jangan ijinkan penolakan muncul sehingga bisa menimbulkan sebuah tembok pembatas diantara Anda dan pasangan.
Pria tidak dapat membedakan kebutuhan emosional dan kebutuhan seks. Setiap anak laki-laki yang bertumbuh menjadi pria dewasa, seperti halnya anak perempuan, memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi semenjak anak-anak. Kebutuhan seks seringkali bercampur dengan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi seperti ini. Para pria membutuhkan pertolongan untuk memisahkan kebutuhan emosional yang belum terpenuhi dengan kebutuhan-kebutuhan seks yang harus segera "ditangani."
Pria sulit membuka hati dan menelanjangi jiwa mereka. Kecenderungan pria untuk tertutup itu adalah sebuah konsekwensi dari perlakuan yang mereka terima sejak anak-anak. Ada seorang pria yang dididik untuk membuang perasaannya dan menyembunyikannya. Dia masih bisa mendengar dengan jelas suara ayahnya yang berkata, "Kamu ini cengeng seperti perempuan. Mirip ibumu, menangis saja kerjanya! Bisa tidak kamu bertingkah laku seperti pria?"
Anda sekarang mengerti mengapa mereka sulit mengungkapkan apa yang mereka rasakan? Untuk itulah dia membutuhkan Anda untuk menjadi pendengar yang baik dan melembutkan hatinya yang selama bertahun-tahun harus menyimpan semua yang dirasakannya seorang diri.
Pria membutuhkan penerimaan yang utuh. Dari luar pria terlihat tangguh, sebab mereka tahu cara menghentikan dan membuang rasa sakit hati sebelum rasa sakit masuk dalam hati mereka. Tetapi begitu rasa sakit itu memasuki hatinya, pria itu akan menjadi lebih rapuh dari wanita dan lebih menderita. Untuk itu, seorang pria butuh sebuah penerimaan yang tulus dimana mereka bisa terbuka tanpa harus dihakimi, dicela dan dikutuki. Kasihilah pasangan Anda dan alirkan sebuah pengampunan yang berasal dari hati Tuhan untuk bisa menerima dia apa adanya.
Pria ingin seksualitas mereka di hormati. Seorang pria ingin sebuah pengertian dari wanita akan seksualitas diri mereka. Hal apakah yang perlu dipahami oleh pasangan mereka:
Pada akhirnya, apa yang diharapkan seorang pria dan wanita dari seks tidaklah jauh berbeda, suatu keintiman dan sebuah ungkapan cinta. Jika seorang istri mengerti apa yang diinginkan seorang suami dari hubungan intim dan jika seorang suami dapat menerapkan pola keintiman emosional di ranjang dalam hal-hal yang nonseksual bersama istrinya, maka kebutuhan dan keinginan keduanya dapat terpenuhi dengan baik dan menciptakan sebuah pernikahan yang sehat.
Sumber : The Sexual Man, Dr. Archibald D. Hart, Metanoia Publishing